Halaman

Minggu, 31 Juli 2011

Tanah di Hutan Lindung Lunyuk Diperjualbelikan

Lunyuk

Tana pekasa  diwilayah Desa Jamu Kecamatan Lunyuk saat ini dijadikan tempat jual beli lahan tanpa surat kepemilikan tanah yang jelas, hal itu masih tetap berlangsung sampai saat ini namun tidak ada satupun pihak dari kepolisian dan Dinas Kehutanan yang mencegah aksi tersebut, padahal tempat tersebut merupakan hutan lindung yang seharusnya dilindungi.
Meski sebelumnya wilayah Pekasa  sempat  menjadi polemik karena Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menginginkan agar  wilayah tersebut dijadikan sebagai  hak ulayat adat namun ditentang  Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) Lunyuk. Kini wilayah tersebut kembali bermasalah, karena  saat ini telah banyak warga dari suku Lombok, samawa dan Bali yang mendiami wilayah tersebut dan bahkan melakukan perladangan liar.
Ditemui Gaung NTB Sabtu (30/07), Ketua LATS Lunyuk Hasan Gunawan menjelaskan bahwa dirinya merasa khawatir kalau wilayah pekasa dijadikan sebagai tempat jual beli lahan tanpa dokumen yang jelas, karena wilayah tersebut merupakan hutan lindung yang semestinya dilindungi. “Silahkan dinas melakukan pemeriksaan ke wilayah pekasa, karena di sana banyak spikulan tanah,” ungkapnya.
Menyinggung kalau wilayah pekasa akan dijadikan sebagai wilayah adat,  Hasan Gunawan yang akrab disapa Ace Lit Luar itu  menjelaskan bahwa dirinya akan menentang siapa saja yang akan masuk dan menjadikan Pekasa sebagai  wilayah  adat, karena dari sejarah, Pekasa bukan wilayah adat melainkan wilayah yang ditinggalkan oleh pendduknya pada zaman dahulu karena tidak cocok untuk dijadikan wilayah pemukiman.” Diwilayah Pekasa memang terdapat banyak  kuburan, tapi bukan kuburan raja atau datu  yang semestinya dijaga dan dipelihara,” jelasnya.
Informasi yang diserap Gaung NTB, bahwa aktivitas jual beli tana di wilayah pekasa dilakukan oleh warga Dusun Sukajaya Desa Lunyuk Rea. Kejelasan tentang jual beli tana itu diakui oleh Kadus Sukajaya Hasbullah yang ditemui Gaung NTB Sabtu (30/07).
Menurut Hasbullah jual beli lahan tersebut sudah berlangsung cukup lama, itu dilakukan oleh warga Dusun Sukajaya.”Kami tidak dapat menyebutkan namanya, silahkan petugas melakukan kroscek,” terangnya.
Hasbullah mengungkapkan bahwa tana pekasa dijual ke beberapa warga di Kecamatan dan di luar Kecamatan Lunyuk dengan kisaran Rp 500 ribu untuk beberapa hektar lahan. “Saat ini ada banyak kepala keluarga (KK) yang mendiamai wilayah pekasa dan menggarap lahan tanpa ijin,” terangnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kaharuddin warga Dusun Sukajaya. Ia mengakui kalau awalnya sempat ingin ke Pekasa, namun karena harus mengeluarkan biaya Rp 500 ribu untuk memasuki kawasan tersebut, akhirnya niat tersebut tidak jadi dilakukan.
///Tidak Diakui Kepala Desa
Sementara itu Kades Jamu Abdul Hamid HS mengatakan bahwa dirinya saat ini tidak mengakui kalau warga yang mendiamai wilayah pekasa  adalah warga Desa Jamu, sebab kepala keluarga yang mendiami wilayah pekasa dan melakukan perladangan liar itu telah masuk ke wilayahnya tanpa ijin. “Orang-orang yang berada di pekasa tidak kami akui sebagai warga Desa Jamu, sebab telah memasuki kawasan tanpa ijin dari kami,” terangnya.
Hamid menjelaskan bahwa dirinya akan segera berkoordinasi dengan pihak Kecamatan maupun kepolisian terkait dengan keberadaan warga yang ingin menetap di wilayah pekasa karena wilayah tersebut merupakan hutan lindung yang secara aturan tidak bisa dijadikan tempat tinggal maupun perladangan liar.

Semua Pelamar Calon Naker Dari Desa Sukamaju Tak Lolos Seleksi Newmont

Lunyuk ,
Tidak lolosnya dua orang tenaga kerja asal Desa Sukamaju Kecamatan Lunyuk pada  tes kesehatan  seleksi tenaga kerja eksplorasi PT NNT menimbulkan pertanyaan dari tenaga kerja bersangkutan.Pasalnya surat pemberitahuan  tidak lolosnya tenaga kerja  tersebut tidak menerangkan kejanggalan  terhadap persoalan kesehatan tenaga kerja yang menjalani tes  “Saya tidak diberitahukan  mengapa saya tidak lolos tes kesehatan,” Tanya  I Nyoman Wisma.
Wisma yang merupakan salah seorang tenaga kerja yang tidak berhasil lolos pada tes kesehatan itu menjelaskan  bahwa surat pemberitahuan ketidaklolosan dari PT NNT tidak menerangkan secara spesifik  persoalan kesehatan dirinya namun hanya menerangkan bahwa dirinya tidak lolos. “Dalam surat pemberitahuan tidak dijelaskan  persoalan kesehatan yang saya alami, apalagi di informasikan secara pribadi,” terangnya.
Wisma menjelaskan bahwa  sebelum tes kesehatan dimulai, dirinya bersama rekan lainnya sempat berhenti merokok untuk menghindari hal-hal yang mengganggu kesehatannya, namun setelah pengumuman tes kesehatan dijalani,  dirinnya bersama rekan lainnya dinyatakan tidak lolos seleksi. “Kami menerima surat pemberitahuan kalau kami dinyatakan tidak lolos, namun yang kami sayangkan tidak ada pemberitahuan tentang hasil tes kesehatan kami secara spesifik,” tanyanya.
Sementara itu Ketua KNPI Lunyuk Hasri SP meminta kepada PT NNT agar bisa menangani persoalan tersebut, termasuk kejelasan tentang hasil tes kesehatan dari dua orang tenaga kerja asal Desa Sukamaju. “Mereka  jelas merasa bingung karena surat dari PT NNT, tidak menjelaskan tentang  hasil tes kesehatan keduanya,” terang Hasri.
Dikesempatan itu Hasri juga mempertanyakan sistem perekrutan tenaga kerja lain di Desa Sukamaju karena dua orang tenaga kerja dinyatakan tidak lolos tes kesehatan sedangkan rekan lainnya dinyatakan               tidak lolos tes tulis. “Di Desa Sukamaju, hanya ada tiga orang tenaga kerja yang melamar, dan semuanya tidak ada yang lolos,” jelasnya.
Hasri berharap agar PT NNT bisa memberikan solusi dari persoalan tersebut, karena  apabila tenaga kerja dari Desa Sukamaju tidak ada maka kuota tenaga kerja tahapan eksplorasi untuk Kecamatan Lunyuk berkurang dari ketetapan sebelumnya yakni 14 orang dengan rincian dua orang per desa. “Kita inginkan agar kuota penerimaan tenaga kerja tidak berkurang, bila perlu tenaga kerja asal Desa lain yang diseleski ulang guna memenuhi kuota,” harapnya.
Sementara Kades Sukamaju I Wayan Teguh SH mengaku tidak mengetahui secara jelas tidak lolosnya dua orang tenaga kerja asala Desa Sukamaju. Menurutnya kedua tenaga kerja tersebut merupakan orang-orang pilihan yang dianggap mampu dan tidak mengalami persoalan kesehatan. “Saya juga tidak tahu mengapa kedaunya tidak lolos pada tes kesehatan,” terangnya.
Teguh menjelaskan bahwa dirinya selaku kepala Desa sebelumnya berinisiatif melakukan musyawarah dengan masyarakat agar calon tenaga kerja diusulkan hanya dua orang saja sesuai dengan kuota per desa. “kami mengusulkan dua orang saja waktu itu, dan kami memilih orang-orang pilihan yang kami anggap mampu,” jelasnya.
Dikesempatan itu Teguh menjelaskan bahwa dirinya akan segera mengkoordinasikan dengan PT NNT terkait dengan persoalan tersebut, hal itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dalam masyarakat. 

Kamis, 28 Juli 2011

FK2D Minta Mobil Samsat Keliling Dioperasikan di Lunyuk

FK2D  Minta  Mobil Samsat Keliling Dioperasikan di Lunyuk


Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FK2D) Kecamatan Lunyuk Abdul Hamid HS meminta kepada Kantor Samsat Sumbawa agar pelayanan mobil samsat keliling bisa dioperasikan di Kecamatan Lunyuk,  hal itu sangat penting guna pendekatan pelayanan bagi masyarakat yang jarak wilayahnya jauh dari  ibukota Kabupaten.
Menurut Hamid, pihaknya siap bekerjasama dengan Kantor Samsat Sumbawa bila operasional mobil samsat keliling dilakukan di Lunyuk, karena selama ini masyarakat masih sangat kesulitan untuk membayar pajak kendaran bermotor karena harus bolak-balik ke Sumbawa. “Kita minta agar mobil samsat keliling itu bisa dioperasikan di Lunyuk,” harapnya.
Hamid memperkirakan  bahwa di Lunyuk masih banyak kendaraan yang belum membayar kewajiban pajak kendaraan bermotornya, untuk itu  keberadaan mobil samsat keliling diharapkan mampu  mengatasi permasalahn pembayaran pajak kendaraan bermotor masyarakat Lunyuk.
Sementara itu Tokoh Pemuda Sampar Goal, Abdul Jabar berharap agar operasional mobil samsat keliling bisa dilakukan di Kecamatan Lunyuk, itu sangat penting  agar masyarakat tidak  merasa kesulitan ketika akan membayar pajak kendaraan  bermotornya. “Kami siap bekerjasama untuk  mensosialisasikan keberadaan dan fungsi mobil samsat keliling,” tegasnya.
Kepala UPTD PPDRD Kabupaten Sumbawa Abdullah Masrang SH.,MH menanggapi positif keinginan dari FK2D dan Tokoh Pemuda Kecamatan Lunyuk, Pihaknya akan segera menentukan jadwal operasional mobil samsat keliling di Kecamatan Lunyuk. “Kami apresiasi permintaan itu, akan kami buat jadwal keberangkatan mobil samsat keliling ke Lunyuk,” terangnya.
Abdullah menambahkan bahwa  pihaknya akan membuat jadwal khusus ke Kecamatan Lunyuk, mengingat medan jalan serta efektifitas waktu yang dibutuhkan dalam melayani masyarakat cukup besar. “Kita upayakan agar operasional dipercepat, tentunya dengan kerjasama semua kalangan termasuk FK2D dan pemuda setempat,” jelasnya.

Dua Wakil Lunyuk, Juara STQ Korpri Tingkat Kabupaten

Dua Wakil Lunyuk, Juara STQ Korpri Tingkat Kabupaten


Dua orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) asal Kecamatan Lunyuk berhasil menjadi yang terbaik dalam lomba Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Korps Pegawai Negeri Sipil (Korpri) Tingkat Kabupaten Sumbawa yang dilaksanakan tanggal 25-27 Juli 2011. Dua orang PNS tersebut yakni Sekcam Lunyuk, M Lutfi Makki MSi dan Nurwahidah SPd guru SMPN 4 Lunyuk.
Dihubungi via telepon Kamis (27/07) Sekcam Lunyuk M Lutfi Makki MSi mengaku bersyukur atas kemenangan yang diraih Kecamatan Lunyuk pada tahun ini. “Alhamdulilah, tahun ini PNS di Kecamatan Lunyuk bisa menjadi yang terbaik dengan menjuarai STQ Korpri ini,” ungkapnya.
Menurut Luthfi Makki, dirinya bersama rekan lainnya Nurwahidah SPd akan mengikuti lomba STQ tingkat Provinsi pada pertengahan bulan Agustus tahun ini. “Semoga keberhasilan ini akan terus berlanjut hingga tingkat Provinsi nanti,” jelasnya.
Luthfi mengungkapkan bahwa bukan sekali ini saja Kecamatan Lunyuk menjadi yang terbaik pada lomba serupa, namun pada tahun kemarin salah seorang wakil Lunyuk berhasil menjadi juara. “Kemenangan kami ini meruapakan semangat bagi Korpri lain untuk bisa mendalami ilmu Al quran secara mendalam,” harap pegawai Low Profil ini.

Minggu, 17 Juli 2011

Pasar Malam di Lunyuk Dilakukan Secara Meriah

Mungkin ini sudah menjadi tradisi yang ada di Kecamatan Lunyuk. Menjelang perayaan hari Kemerdekaan Republik yang ke 66, Pemerintah Kecamatan Lunyk kembali mengadakan pasar malam serta permainan olahraga yang diperuntukkan bagi masyarakat yang ada di Kecamatan Lunyuk.
Ketua Panitia Kegiatan Nurdin SAg  menjelaskan bahwa perayaan pasar malam pada tahun 2011 ini akan diselenggarakan dengan meriah dibadingkan dengan tahun lalu, itu dilakukan agar semangat kemerdekaan serta rasa silaturahim terjalin erat dikalangan masyarakat Lunyuk yang  masyarakatnya berbeda suku dan agama (Heterogen).
Selain itu Nurdin menjelaskan bahwa pasar malam akan dilaksanakan selama 10 hari terhitung tanggal 20-30 Juli 2011 dan dibuka langsung oleh Bupati Sumbawa Drs H Jamaluddin Malik.
Dalam pasar malam itu, akan dipamerkan berbagai stand-stand, meliputi stand pakaian, makanan, perhiasan, serta yang lainnya.

Ikatan Mahasiswa Lunyuk Sumbawa Akan Terbentuk

Untuk memantapkan peran generasi muda khususnya para mahasiswa asal Kecamatan Lunyuk yang menempuh pendidikan di Kabupaten Sumbawa, Ikatan Mahasiswa Lunyuk-Sumbawa (IMLS) akan segera terbentuk. pembentukan IMLS sendiri merupakan prakarsa mahasiwa asal Kecamatan Lunyuk yang menginginkan agar kontribusi terhadap daerah khususnya Kecamatan Lunyuk bisa berjalan dengan baik.
Meski ikatan mahasiswa banyak dibentuk oleh para mahasiswa asal Kecamatan Lunyuk yang menempuh pendidikan di Luar kabupaten Sumbawa, namun kesemuanya itu tidaklah menjadi permasalahan melainkan menjadi pemersatu untuk kebaikan lunyuk kedepan.
Pelopor pembentukan IMLS, Akhir Fahruddin menjelaskan bahwa pembentukan IMLS adalah semata-mata menginginkan agar mahasiswa asal Kecamatan Lunyuk bisa memiliki andil yang besar dalam segala bidang, selain itu pembentukan IMLS merupakan bukti kuatnya jalinan silaturahim yang ditunjukkan oleh mahasiswa asal Kecamatan Lunyuk. "Kita harus kompak, meskipun banyak teman-teman lain yang membentuk organisasi serupa," terang mantan Ketua Osis SMAN 1 Lunyuk periode 2009-2010 ini.

KNPI Lunyuk Geram

KNPI Lunyuk Pertanyakan Mekanisme Perekrutan Naker

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Lunyuk  Hasri SP mempertanyakan kepada PT NNT tentang mekanisme perekrutan tenaga kerja untuk tahap eksplorasi di blok Dodo, pasalnya jumlah tenaga kerja  yang lulus tes  asal Kecamatan Lunyuk belum memenuhi kuota yakni 14 orang dengan rincian dua tenaga kerja per desa.
Ditemui Gaung NTB Sabtu (16/07) Hasri menjelaskan bahwa saat ini ada dua tenaga kerja asal Desa Padasuka Kecamatan Lunyuk  yang tidak lolos tes kesehatan sehingga dibutuhkan tenaga kerja lain sebagai penggantinya. “Dalam  tahap awal  hanya dua orang saja pelamar asal Desa Padasuka. Nah, kalau mereka tidak lolos, siapa yang akan mengganti ?, “ tanyanya.
Hasri menjelaskan bahwa apabila  perekrutan dilakukan berdasarkan sistem rangking berarti tenaga kerja yang akan direkrut tidak berasal dari Desa Padasuka  melainkan berasal dari desa lain. “Ini yang harus dipikirkan PT NNT, apabila tenaga kerja  dari desa lain diloloskan, maka aturan dua orang per desa tidak berlaku,” tegasnya.
Hasri meminta kepada PT NNT agar segera memikirkan sistem perekrutan untuk tenaga kerja asal Desa Padasuka, karena apabila dibiarkan  akan menjadi permasalahan. “ Kita minta PT NNT memikirkan perekrutan naker di Desa Padasuka,  karena akan menjadi masalah besar apabila tidak diselesaikan,” jelasnya.